KETERAMPILAN MENYIMAK
-
-
-
- Kompetensi Inti
-
-
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Bahasa Indonesia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan Anda dapat memiliki keterampilan berbahasa Indonesia, khususnya keterampilan menyimak, dengan indokator: (1) pengertian menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa, (2) tujuan keterampilan menyimak, (3) jenis-jenis menyimak, (4) strategi menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa, dan (5) penilaian keterampilan menyimak.
C. Pengertian Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa
Menurut Tarigan (2008a:31), “Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa menyimak merupakan suatu peristiwa penerimaan pesan, gagasan, pikiran atau perasaan seseorang. Penerimaan pesan dapat memberi respon atau tanggapan terhadap pembicara. Jadi, menyimak dapat diartikan sebagai suatu proses mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksikan atas makna yang terkandung di dalamnya (Akhadiah, 1992:142).
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam keterampilan menyimak adalah kemampuan menangkap dan memahami makna pesan baik yang tersurat maupun tersirat yang terkandung dalam bunyi serta unsur kemampuan mengingat pesan. Dengan demikian, menyimak dapat dibatasi sebagai proses besar mendengar, mendengarkan, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan (Anderson, 1972:68).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah suatu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif dan melibatkan pemahaman pesan atau lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
C. Tujuan Menyimak
Ada dua aspek tujuan yang perlu diperhatikan dalam proses menyimak, yaitu: (1) Adanya pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan pembicara dan (2) Pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan itu sesuai dengan kehendak pembicara. Berdasarkan dua aspek tujuan di atas kalau diperinci lebih jauh, tujuan menyimak dapat disusun sebagai berikut: (a) mendapatkan fakta; (b) menganalisis fakta; (c) mengevaluasi fakta; (d) mendapatkan inspirasi; (e) mendapatkan hiburan; dan (f) memperbaiki kemampuan berbicara (Solchan, 2011:21).
- Mendapatkan Fakta
Mendapatkan fakta dapat dilakukan melalui berbagai cara, bisa melalui keterampilan menyimak, bisa pula melalui keterampilan membaca. Di negara-negara berkembang khususnya di Indonesia, memperoleh fakta melalui kegiatan menyimak masih sangat membudaya di seluruh lapisan masyarakat, baik melalui radio, televisi, pertemuan, maupun menyimak ceramah-ceramah. Namun, di negara maju, mereka lebih suka mendapatkan fakta melalui majalah, koran, dan buku-buku.
- Menganalisis Fakta
Tujuan menganalisis fakta lahir karena penyimak ingin memahami makna dari fakta yang diterimanya. Tujuan menyimakpun menjadi lebih jauh dari hanya menerima fakta-fakta menjadi memahami secara mendalam makna yang terkandung dalam fakta-fakta melalui analisis. Proses menganalisis fakta harus betul-betul dipahami maknanya. Apabila penyimak menyimak sederhana pikiran pembicara hendaknya ia menghubungkan apa yang disimaknya dengan pengetahuan dan pengalaman sendiri, sehingga materi disimak dengan baik.
- Mengevaluasi Fakta
Penyimak yang kritis akan mengajukan beberapa pertanyaan sehubungan dengan hasil analisisnya, seperti: (1) Cukup bernilaikah fakta-fakta yang diterimanya? (2) Akuratkah fakta-fakta tersebut? (3) Relevankah fakta-fakta dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak? Jika fakta yang diterima penyimak cukup dinilai akurat dan relevan dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak berarti fakta dapat diterima. Namun, apabila fakta yang diterima kurang bermutu, tidak akurat, apalagi kalau kurang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak, penyimak akan menolak fakta. Akhirnya penyimak akan memutuskan untuk menerima atau menolak materi simakannya.
- Mendapatkan Inspirasi
Seseorang mendengarkan ceramah atau diskusi ilmiah semata-mata untuk tujuan mendapatkan inspirasi atau ilham. Pembicaraan yang bersifat inspiratif sebenarnya cukup banyak. Apalagi kalau pembicara pandai mendorong, menyentuh emosi pendengar untuk memberi semangat, membangkitkan kegairahan penyimak untuk mendapatkan inspirasi. Setelah pembicara berakhir, penyimak diharapkan menunjukan reaksi berupa tergugahnya perasaan mereka terhadap hal yang disampaikan pembicara.
- Mendapatkan Hiburan
Manusia dalam hidup memerlukan hiburan. Hiburan dapat diperoleh melalui berbagai macam kegiatan termasuk kegiatan menyimak, yang disimak tentu saja hal-hal yang menyegarkan pikiran, menyenangkan hati, dan menghibur diri. Bagaimanapun juga hiburan merupakan kebutuhan manusia yang cukup mendasar.
- Memperbaiki Kemampuan Berbicara
Tujuan menyimak yang terakhir justru memperbaiki kemampuan berbicara. Dengan menyimak pembicaraan yang terpilih seseorang dapat memperbaiki kemampuan berbicara. Penyimak harus mampu menyusun rencana sebelum menyimak karena menyimak merupakan kegiatan yang disengaja.
D. Jenis-jenis Menyimak
Jenis-jenis menyimak dapat diklasifikasikan berdasarkan: (1) sumber suara, (2) cara menyimak bahan yang disimak, dan (3) taraf aktivitas penyimak.
-
- Jenis Menyimak Berdasarkan Sumber Suara yang Disimak
Berdasarkan sumber suara yang disimak, menyimak dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Menyimak Intrapribadi (Intrapersonal Listening)
Sumber suara yang disimak dapat berasal dari diri sendiri. Ini terjadi disaat seseorang menyendiri dan merenungkan nasib diri, menyesali perbuatan sendiri, atau berkata-kata dengan diri sendiri.
- Menyimak Antarpribadi (Interpersonal Listening)
Sumber suara yang disimak dapat pula berasal dari luar diri penyimak. Menyimak yang seperti inilah yang paling banyak dilakukan misalnya dalam percakapan, diskusi, seminar, dan sebagainya.
-
- Jenis Menyimak Berdasarkan Cara Menyimak Bahan yang Disimak
Berdasarkan cara menyimak bahan yang disimak, menyimak dapat diklasifikasikan sebagaimana pada halaman berikut:
a. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak yang tidak memerlukan perhatian, ketentuan, dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruhnya secara garis besar saja. Proses menyimak ekstensif dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti: menyimak radio, televisi, percakapan orang di pasar, dan pengumuman. Jenis menyimak ekstensif dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
-
-
- Menyimak sekunder, yakni menyimak secara kebetulan, maksudnya menyimak dilakukan sambil mengerjakan sesuatu. Contoh: Ahmad sedang mencuci motor sambil ia mendengar ibu bercerita dengan tetangga.
- Menyimak estetik, yakni penyimak duduk terpaku menikmati suatu pertunjukkan misalnya, lakon drama, cerita, dan puisi, baik secara langsung maupun melalui radio.
- Menyimak pasif, merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya penyimak. Contoh: Tukang becak yang biasa mengantar turis secara tidak langsung pandai berkomunikasi menggunakan bahasa asing.
- Menyimak sosial, berlangsung dalam situasi sosial, misalnya orang bercengkrama mengenai hal-hal menarik perhatian semua orang dan saling menyimak satu dengan yang lainnya dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan atau dikatakan orang.
-
b. Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi untuk menangkap makna dan informasi yang dikehendaki. Ada enam jenis menyimak intensif, yaitu:
-
-
- Menyimak kritis. Menyimak dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang diperlukan. Penyimak menilai gagasan, ide, dan informasi dari pembicara. Contoh: orang memberikan tanggapan terhadap isi seminar.
- Menyimak interogatif. Menyimak interogatif merupakan kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi, selektivitas, dan pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak. Contoh: seseorang yang diinterogasi oleh polisi.
- Menyimak penyelidikan. Menyimak eksploratori atau penyelidikan adalah sejenis menyimak dengan tujuan menemukan hal-hal baru yang menarik, informasi tambahan mengenai suatu topik dan isu, serta pergunjingan atau buah bibir yang menarik. Contoh: seseorang yang masih diduga telah membunuh orang lain sedang diselidiki oleh polisi dengan mengutarakan beberapa pertanyaan yang harus dijawab.
- Menyimak kreatif. Menyimak kreatif mempunyai hubungan erat dengan imajinasi seseorang. Penyimak dapat menangkap makna yang terkandung dalam puisi dengan baik karena ia berapresiasi terhadap puisi.
- Menyimak konsentratif. Menyimak konsentratif merupakan kegiatan untuk menelaah pembicaraan/hal yang disimaknya. Hal ini diperlukan konsentrasi penuh dari penyimak agar ide dari pembicara dapat diterima dengan baik. Contoh: mahasiswa melaksanakan tes toefl sesi listening.
- Menyimak selektif. Menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan menampung aspirasi dari penutur/pembicara dengan menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang relevan. Contoh: memilah acara televisi mana yang boleh ditonton oleh anak kecil.
-
-
- Jenis Menyimak Berdasarkan Taraf Aktivitas Penyimak
Tidyman dan Butterfield mengklasifikasikan menyimak berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak yaitu sebagai berikut:
- Kegiatan Menyimak Bertaraf Rendah (Silent Listening)
Kegiatan menyimak bertaraf rendah berupa penyimak baru sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas itu bersifat nonverbal seperti mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib, dan penuh perhatian atau dengan bahasa verbal berupa ucapan-ucapan pendek seperti benar, saya setuju, dan ya. Contoh: siswa yang sedang mendengarkan penjelasan dari guru, yang hanya menunjukkan respon mengangguk dan tersenyum.
- Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi (Active Listening)
Aktivitas menyimak yang bertaraf tinggi, penyimak sudah dapat mengutarakan kembali isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah memahami isi bahan simakan. Contoh: setelah siswa menerima pembelajaran, secara bergantian siswa mengutarakan apa yang didapatnya pada hari itu.
E. Strategi Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa
Strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan menyimak siswa antara lain sebagai berikut: simak ulang ucap, simak kerjakan, simak tulis, simak terka, simak memperluas kalimat, simak rangkuman, simak menemukan benda, bisik berantai, simak menyelesaikan cerita, identikasi kata kunci, identifikasi kalimat topik, para prase, satu mulut satu kelas, satu rekaman satu kelas, group cloze, simak libat cakap, bebas libat cakap, pemberian petunjuk, menyimak eksploratorif, menyimak kritis, menyimak membuat catatan, simak baca, simak salin, simak setuju, menyimak selektif, simak interogatif, menjawab pertanyaan, menelaah materi simakan, simak lengkapi, dan bermain drama. Berikut penjabaran langkah-langkah dari masing-masing strategi menyimak beserta bahan simakannya.
-
- Simak Ulang Ucap
Langkah-langkah simak ulang ucap:
-
- Siswa menyimak kalimat yang disebutkan guru.
- Siswa mengulang kembali kalimat yang diucapkan oleh guru di depan kelas, baik yang menunjuk dengan sendirinya maupun yang ditunjuk oleh guru (minimal tiga siswa dan maksimal lima siswa).
- Guru menanggapi hasil pengulangan kalimat yang diucapkan siswa dan memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada siswa yang tampil ke depan kelas untuk mengulang kalimat yang disimak.
- Siswa menyimak kembali kalimat yang disebutkan oleh guru (kalimat yang berbeda dari kalimat yang pertama disebutkan tadi).
- Siswa mengulang kembali kalimat yang diucapkan oleh guru di depan kelas seperti kegiatan pertama tetapi siswa yang sudah tampil ke depan tidak boleh tampil lagi dan seterusnya.
Contoh bahan simakan:
Pencuri mencari cara-cara agar hasil curiannya tidak di cari-cari oleh pencari hasil curian yang suka makan rica-rica.
-
- Simak Kerjakan
Langkah-langkah simak kerjakan:
-
- Siswa berdiri di depan bangku masing-masing.
- Siswa menyimak dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru (saat guru memberikan perintah, guru ikut melakukan perintah tetapi tidak melakukannya dengan benar yang bertujuan untuk lebih melatih simakan dan fokus siswa, misalnya guru berkata pegang hidung dan guru tidak memegang hidung tetapi memegang selain hidung seperti telinga).
- Guru menanggapi hasil pekerjaan yang dilakukan siswa.
- Guru dan siswa bertanya jawab terhadap hal yang diperintahkan misalnya siswa memegang telinga, guru bertanya kepada siswa fungsi telinga, banyak telinga, dan lainnya.
- Untuk kegiatan selanjutnya siswa diminta untuk mempersiapkan buku dan pensil.
- Siswa menyimak kegiatan yang akan dilakukan.
- Siswa menyimak dan menggambar apa yang diperintahkan oleh guru di buku masing-masing.
- Siswa memperlihatkan hasil gambar yang disimaknya.
- Siswa memberi alasan mengapa menggambar benda tersebut.
- Guru menanggapi hasil kerja siswa dan menggambarnya di papan tulis.
- Siswa dan guru menyimpulkan gambar yang benar dari permainan tadi.